Friday, May 3

Fenomena Mayat Pasukan Elit Mongol Muncul dari Kubur

Susunan tanah di pegunungan Eurasia makin lama menetes. Peristiwa itu mengakibatkan jasad pasukan Imperium Mongol yang ditakutkan di periode lalu banyak muncul dan jadi objek penelitian oleh beberapa periset.

Sebuah study baru pelajari jasad yang ada di penyemayaman di tempat pegunungan Agen bola terpercaya Khovsgol. Pusara itu exist semenjak era ke-13 bersama dengan unifikasi Imperium Mongol pada tahun 1206.Seperti d ikutip detikINET dari IFL Science, saat itu Genghis Khan mengatakan dianya sebagai penguasa dari semua Mongolia. Dengan kontribusi tentaranya yang kuat dan kejam, ia pimpin penguasaan berdarah di semua Asia. Imperium Mongol juga menjadi satu diantara yang paling besar sepanjang sejarah dunia.

Di tahun 2018 dan 2019, rangka 11 pribadi diketemukan di website penyemayaman elit di periodenya sesudah susunan es menetes. Jasad itu secara mengagetkan masih lumayan baik keadaannya, walaupun telah terpendam beberapa ratus tahun lama waktunya. Temperatur yang beku menolong mengawetkannya.

Dipendam dengan mereka ialah objek-obyek eksklusif, Situs agen bola mengisyaratkan status mereka tinggi di jaman kemasyhuran Mongol. Nach periset juga tertarik menyelidik menu makanan dari golongan aristrokrat Mongol dengan mempelajari jasad tersebut.

Dengan analitis protein yang diketemukan di tempat gigi, mereka temukan bukti jika tentara Mongol ini sukai minum susu kuda, kambing, domba, sapi dan terutama yak, yakni hewan semacam sapi yang exist di Tivet.

Yak memang mainkan peranan penting pada budaya warga di tempat daratan tinggi Eurasia timur. Mereka sediakan makanan kalori tinggi, bulu yang tebal dan lemak untuk bahan pembikinan komoditas seperti lilin.

“Penemuan paling penting kami ialah seorang wanita elit yang dipendam jubah sutra. Analitis kami mengaitkan ia minum susu yak saat ia hidup. Ini menolong kami mengonfirmasi manfaat periode panjang hewan iconic ini di tempat itu dan ikatannya dengan penguasa elit,” kata Alicia Miller dari University of Michigan.

Di lain sisi, walau susunan es yang mencair menolong periset temukan mayat dari masa lalu, itu membuat lebih rawan pada perampokan. Bila temperatur semakin meningkat dan susunan es semakin sedikit, dicemaskan beberapa warisan arkeologi rusak karena tingkah manusia.

“Tingkat perampokan yang kami tonton tidak pernah terjadi awalnya. Nyaris tiap penyemayaman yang bisa kami dapatkan dihancurkan oleh kegiatan perampokan,” terang Julia Clark, seorang arkeolog di Nomad Science.

error: Content is protected !!